Perbedaan Antara Ecommerce, Marketplace Serta Online Shop – “E-commerce, pasar, dan toko online itu bukan hal yang sama, bukan?” Jika menurut Anda demikian, artinya Anda benar-benar berhenti mengerjakan artikel ini. Sebab, e-commerce, pasar dan toko online adalah tiga hal.
Perbedaan Antara Ecommerce, Marketplace Serta Online Shop
tokoam – Jika Anda ingin menjadi pedagang online yang sukses, Anda harus mengetahui perbedaan antara ketiganya. Karena ada lokasi penjualan yang berbeda, maka ada strategi pemasaran yang berbeda pula.
Oleh karena itu, melalui artikel kali ini kita akan membahas tentang pengertian e-commerce, pasar, dan toko online. Tentu saja, apa yang membuat mereka berbeda satu sama lain.
1. Ecommerce
Menurut niagahoster, E-commerce (biasa juga disebut sebagai toko online) adalah website yang menjual produk-produk pemilik website.
Produk di sini dapat dibatasi untuk satu merek atau beberapa produk dari merek yang berbeda. Namun, produk tersebut masih dijual oleh penjual (yaitu, pemilik situs web itu sendiri).
Baca juga : Penulis Buku Terbaik di Dunia Sepanjang Masa
2. Marketplace
Pasar adalah situs web pihak ketiga yang bertindak sebagai perantara, menghubungkan penjual dan pembeli di Internet.
Bisa dikatakan pasarnya adalah department store online, dan banyak penjual yang menjual berbagai jenis produk berjualan di tempat yang sama.
3. Online Shop
Bagi orang Indonesia, toko online atau olshop mengacu pada akun yang hanya fokus berjualan di media sosial.
Pada artikel ini, kami akan menjelaskan perbedaan antara toko online di Facebook dan Instagram. Pasalnya, kedua media sosial ini merupakan media yang paling banyak dijual di toko online.
Perbedaan
Mungkin dengan membaca pengertian singkat di atas, Anda sudah memahami perbedaan antara e-commerce, marketplace, dan toko online.
Namun, sekedar mengetahui saja tidak cukup, Anda juga harus paham apa yang membedakan ketiganya. Karena dari sini Anda bisa mengetahui mana tempat yang terbaik buat memulai bisnis online.
1. Biaya
Di pasar dan toko online, Anda tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun. Bisa didaftarkan atau sudah dijual disana.
Kecuali jika ingin menikmati fitur-fitur canggih yang ditawarkan pasar atau media sosial. Misalnya, Iklan Facebook atau Iklan Instagram.
Pada saat yang sama, Anda perlu mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli dan memperpanjang nama domain dan menghosting situs web e-niaga Anda. Apalagi jika Anda menggunakan CMS toko online berbayar seperti Shopify, maka tentunya akan ada biaya tambahan.
Tetapi jika Anda menghitungnya lagi. Anda dapat membeli manfaat jangka panjang yang tidak tersedia di pasar dan toko online dengan harga lebih murah. Apa kamu tidak percaya? Ayo tunggu sebentar.
Misalkan Anda membeli paket bisnis di Niagahoster, dan biaya bulanannya adalah Rp 85.724.
Jika Anda membagi biaya Rp.85.724 dengan 30 hari, Anda hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp2.857 per hari.
Uang yang dikeluarkan bahkan bukan untuk biaya parkir di pusat perbelanjaan, dan Anda bisa merasakan berbagai keuntungan yang tidak tersedia bahkan di pasar dan toko online, seperti:
Perusahaan Anda akan lebih mudah ditemukan di Google.
Calon konsumen lebih percaya pada perusahaan yang memiliki situs web e-niaga sendiri.
Membuat situs web e-niaga Anda sendiri dapat meningkatkan kredibilitas merek Anda.
Tingkatkan kesadaran merek perusahaan Anda.
Oleh karena itu, membelanjakan uang di muka untuk situs web e-niaga Anda adalah investasi jangka panjang. Bahkan bisa dikatakan hasil yang didapat melebihi uang yang Anda keluarkan.
2. Tingkat Kesulitan Pembuatan
Membuat website e-commerce sebenarnya mudah dan cepat. Namun, Anda tetap perlu mempelajari pengetahuan teknis, seperti pemeliharaan dan pengoptimalan situs web.
Tepatnya, Anda harus mengoptimalkan SEO dan melakukan promosi untuk memastikan bahwa situs web tetap aman dan merespons pengunjung.
Di pasaran, apa yang Anda butuhkan sudah tersedia. Anda hanya perlu mendaftar, memasukkan produk dan harga, dan mulai berjualan. Hanya perlu beberapa menit untuk menyelesaikannya.
Untuk toko online, ini mudah. Karena media sosial tidak utamanya digunakan untuk penjualan, Anda harus melakukan sesuatu terlebih dahulu sebelum bisa berjualan di sini. Misalnya, pertama-tama buat Halaman Facebook atau ubah akun Anda menjadi Instagram For Business.
3. Barang yang Dijual
Perbedaan antara e-commerce dan marketplace serta toko online berikutnya terletak pada barang yang Anda jual.
Pada website e-commerce, produk yang cocok untuk dijual merupakan produk eksklusif yang tidak mudah ditemukan. Misalnya seperti kerajinan tangan, jajanan unik, atau barang bermerek.
Jika Anda ingin menjual barang dagangan yang lebih umum serta biasanya dibeli dalam jumlah besar, Anda dapat mempertimbangkan untuk menjual barang dagangan tersebut di pasar. Beberapa di antaranya adalah peralatan rumah tangga, alat tulis, produk elektronik dan aksesorinya
Pada saat yang sama, toko online tidak jauh berbeda dengan pasar sebenarnya. Keduanya menjual barang biasa, tetapi skalanya lebih kecil dan lebih cocok untuk konsumsi pribadi. Misalnya produk kecantikan, pakaian atau perhiasan.
4. Promosi
Dengan kata lain, perbedaan antara e-commerce dan marketplace / toko online paling jelas terlihat pada bagian promosi.
Mengapa? Karena memiliki website e-commerce sendiri berarti Anda juga harus menjaga semua promosi yang ada di website tersebut. Pada saat yang sama, di pasar / toko online, promosi dibantu oleh platform tempat Anda berjualan.
Promosi situs web itu sendiri berasal dari menarik lalu lintas, mengumpulkan pelanggan potensial, melakukan promosi di media sosial, dll. Anda harus bisa membuat strategi digital marketing terbaik agar bisa menjual produk di website.
Jika dijual di pasaran, Anda bisa bernapas lebih lega. Ini karena pasar lebih banyak melakukan promosi.
Hal ini dikarenakan sebagai penyedia tempat penjualan, pasar ingin menarik trafik sebanyak-banyaknya dan menjual produk di dalamnya. Oleh karena itu, itu juga akan mempromosikan penjualan Anda secara tidak langsung.
5. Persaingan
Perbedaan persaingan antara pasar dan toko online hampir serupa.
Anda akan melihat persaingan yang ketat di pasar dan toko online. Karena ada toko lain yang menawarkan produk yang sama dengan produk yang Anda jual di platform. Bahkan terkadang ratusan penjual menjual produk yang sama.
Anda harus mampu bersaing dalam hal harga, kualitas, keamanan pengemasan, dan kecepatan pengiriman. Nah, karena persaingan yang ketat, calon konsumen punya banyak pilihan, sehingga sulit bagi Anda untuk mencari pembeli.
Di situs e-niaga, tidak ada situs yang bersaing. Faktanya, persaingan di sini dilakukan dengan situs e-commerce lain untuk mendapatkan tempat pertama dalam hasil pencarian.
Oleh karena itu, jika Anda menjual produk tertentu yang membutuhkan brand awareness lebih tinggi (bisnis di ceruk pasar seperti kerajinan tangan), situs e-commerce akan menjadi lebih strategis.
Ini karena produk yang membutuhkan pengetahuan tingkat tinggi dapat dengan mudah tenggelam di pasar dan toko online.
Ini karena persaingan yang ketat dan terbatasnya cara untuk meningkatkan kesadaran merek di sana. Di situs e-commerce ini banyak cara untuk meningkatkan brand awareness, agar produk Anda bisa menarik banyak orang.