tokoam – Industri manufaktur diperkirakan akan terus tumbuh dalam beberapa tahun ke depan, terlepas dari segala tantangannya. Oleh karena itu, industri ini membutuhkan perangkat lunak manufaktur yang komprehensif untuk membantu bisnis mereka. Industri manufaktur mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi untuk menaikkan harga suatu produk.
7 Tantangan Umum Manufaktur & Cara Mengatasinya – Kemajuan industri manufaktur juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang semakin meningkat, seperti penggunaan sistem manufaktur solusi otomatis. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pembuatan software, perusahaan bisa mendapatkan perhitungan skema harga software terlebih dahulu untuk mengetahui estimasi harga.
7 Tantangan Umum Manufaktur & Cara Mengatasinya
Namun, di sini juga terdapat berbagai tantangan internal yang dihadapi oleh produsen. Berikut adalah tujuh tantangan umum di industri manufaktur beserta solusi untuk mengatasinya.
1. Peramalan Permintaan Produk
Saat ini, masih banyak produsen yang kesulitan memperkirakan permintaan di masa mendatang. Masalah utamanya adalah mereka tidak memiliki alat pelaporan canggih yang memungkinkan mereka memperkirakan berapa banyak barang yang harus mereka jual dalam beberapa bulan ke depan atau tahun berikutnya. Akibatnya, produk mereka gagal memenuhi permintaan pelanggan dan mereka mengalami penurunan penjualan.
Solusinya: Agar dapat memperkirakan permintaan pelanggan dengan cara yang benar, produsen harus menggunakan alat pelaporan akurat yang dapat memudahkan mereka untuk menargetkan penjualan dan memperkirakan berapa banyak dan item mana yang harus mereka produksi di masa mendatang.
Sistem Manajemen Penjualan HashMicro dapat membantu produsen menganalisis perilaku konsumen; produk apa yang mereka minati, kapan mereka biasanya melakukan pembelian, berapa banyak produk yang mereka beli pada waktu tertentu, dll. Sedangkan Inventory Management System dari HashMicro dapat membantu mereka mengidentifikasi produk yang fast moving dan slow moving. Selain itu, dengan HashMicro, pemilik bisnis dapat mempelajari tentang perhitungan skema penetapan harga perangkat lunak sebelumnya untuk perencanaan anggaran dan pengalaman ERP yang lebih baik.
2. Mengontrol Inventaris
Manajemen inventaris masih menjadi salah satu tantangan utama dalam industri manufaktur, tetapi berkat bantuan solusi otomatis, semuanya menjadi lebih sederhana. Namun demikian, masih banyak produsen, terutama yang kecil, yang masih mengelola persediaannya secara manual. Pelacakan inventaris adalah proses yang memakan waktu yang dapat disederhanakan dengan bantuan perangkat lunak. Pengecekan stok secara manual sangat tidak efisien dan rawan terjadi kesalahan yang dapat mengakibatkan ketidakakuratan, kekurangan dan kelebihan stok, serta kerusakan yang tidak teridentifikasi. Solusinya: Untuk menghindari pembelian bahan baku dan peralatan yang tidak perlu yang menyebabkan ketidakpuasan pelanggan, strategi manajemen persediaan yang baik sangat dibutuhkan.
Audit inventaris rutin perlu dilakukan (baik penghitungan fisik maupun siklus) untuk mengidentifikasi perbedaan antara angka yang tercatat dalam pembukuan perusahaan dan jumlah barang yang ada sebenarnya. Pemindai kode batang dapat digunakan untuk mempercepat proses pelacakan. Manajer persediaan perlu memastikan semua bahan baku cukup untuk produksi dan semua barang jadi siap dikirim ke pengguna akhir. Ini dapat dilakukan dengan sangat mudah menggunakan perangkat lunak manajemen inventaris yang andal .
Ini memungkinkan manajer inventaris untuk mengikuti tingkat inventaris setiap saat, menerima peringatan ketika inventaris mendekati jumlah minimum yang ditentukan, dan memesan ulang item yang tepat pada waktu yang tepat. Perangkat lunak manajemen inventaris yang bagus juga dapat diintegrasikan dengan pemindai barcode untuk mempercepat proses pelacakan inventaris dan juga dengan sistem perangkat lunak lain seperti sistem pembelian dan akuntansi. Bisnis manufaktur skala kecil tidak perlu khawatir mengalami kesulitan berinvestasi dalam perangkat lunak ini karena ada solusi cloud yang terjangkau untuk mereka.
Lebih tepatnya, sebelum memutuskan untuk mendapatkan bantuan perangkat lunak manajemen inventaris, ada baiknya pemilik bisnis mempelajari tentang perhitungan skema harga perangkat lunak untuk menghindari penganggaran yang tidak efisien .
3. Meningkatkan Efisiensi di Pabrik Manufaktur
Sampai sekarang, produsen telah mencari cara yang efektif untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi di pabrik mereka. Banyak dari mereka memilih untuk mengorbankan kualitas produk mereka untuk mengurangi biaya produksi mereka, tetapi ini hanya akan mengurangi profitabilitas mereka karena pelanggan yang tidak puas akan berhenti membeli dari mereka. Solusi: Salah satu cara paling efektif untuk mengoptimalkan efisiensi di pabrik adalah dengan memodernisasi proses dan mensistematisasikan alur kerja.
Produsen perlu meminimalkan tugas yang memakan waktu dan padat karya, mengurangi limbah material, mengoptimalkan penggunaan peralatan dengan meminimalkan kerusakan, serta menyederhanakan rantai pasokan mereka. Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dapat memfasilitasi semuanya, sehingga memungkinkan produsen untuk mencapai efisiensi yang optimal.
4. Meningkatkan ROI
Pabrikan mana pun pasti ingin dapat meningkatkan ROI mereka. Mereka biasanya akan meningkatkan penjualan atau harga produk mereka. Namun cara tersebut kurang efektif, apalagi saat kondisi ekonomi sedang tidak menentu sehingga menurunkan daya beli konsumen. Solusinya: Ada beberapa cara untuk meningkatkan ROI seperti:
1. Tingkatkan penjualan dengan cara yang benar
Pertama, produsen harus dapat dengan jelas menentukan pengembalian mereka, karena mereka dapat mencakup penjualan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan, keuntungan yang lebih besar, pengurangan biaya overhead atau produksi, retensi karyawan yang lebih tinggi, dan kepuasan pelanggan yang lebih baik. Kemudian, mereka perlu menetapkan beberapa tolok ukur untuk tujuan pengembalian mereka. Misalnya, alih-alih menetapkan peningkatan penjualan sebagai sasaran, mereka dapat meningkatkan penjualan selama bulan-bulan tertentu di wilayah tertentu.
Baca Juga : 7 Tantangan Umum Manufaktur & Cara Mengatasinya
2. Perbarui strategi pemasaran
Produsen juga dapat mengubah strategi pemasarannya dengan memanfaatkan digital marketing karena biayanya lebih murah dibandingkan cara konvensional (termasuk memasang iklan di TV, koran, atau billboard). Ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan konten situs web mereka, memposting iklan melalui mesin pencari dan media sosial, dan mempersonalisasi kampanye pemasaran email. Selanjutnya, semua ini sekarang dapat diotomatisasi dengan menggunakan perangkat lunak otomatisasi pemasaran tingkat lanjut .
3. Mengurangi biaya
Produsen dapat menekan biaya produksi dengan mengubah desain bahan kemasan tanpa harus mengorbankan kualitas produknya dan bernegosiasi dengan pemasok untuk mendapatkan potongan harga. Dengan bantuan perangkat lunak ERP yang andal , produsen tidak hanya dapat mengurangi biaya produksi, tetapi juga menghemat biaya tenaga kerja, mengontrol biaya pengadaan, dan mengalokasikan biaya dengan tepat.
5. Kekurangan Tenaga Kerja Terampil
Meskipun otomatisasi dan robotika dapat membantu mengisi kesenjangan tenaga kerja, kemampuan manusia tetap diperlukan untuk menganalisis dan memecahkan masalah serta mengelola keluaran. Dengan generasi baby boomer memasuki masa pensiun, industri manufaktur menghadapi kekurangan tenaga kerja yang membayangi. Ini adalah salah satu ancaman terbesar yang dihadapi sektor manufaktur saat ini.
Solusinya: Untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja yang berkualitas, produsen harus kreatif dalam merekrut karyawan dengan mengandalkan berbagai platform online untuk memposting lowongan pekerjaan. Produsen harus benar-benar selektif dalam memilih calon karyawan dan memastikan bahwa mereka mampu bekerja dengan cepat, tepat sasaran, di bawah tekanan, dan tidak keberatan dengan jadwal kerja shift. Selain itu, produsen harus dapat memberikan pelatihan rutin kepada karyawan baru dan yang sudah ada untuk membantu meningkatkan potensi mereka. Produsen perlu mempertimbangkan untuk menggunakan perangkat lunak manajemen kompetensi untuk menjembatani kesenjangan keterampilan tenaga kerja mereka .
6. Mengelola Prospek Penjualan
Tantangan lain yang sering dihadapi oleh produsen adalah mengelola dan memprioritaskan prospek penjualan. Banyak dari mereka memperlakukan prospek mereka dengan cara yang sama, tetapi ini bukan metode yang tepat. Setiap sales lead memiliki karakter, preferensi, dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, produsen harus memperlakukan mereka secara khusus. Produsen juga sering kesulitan mengidentifikasi prospek potensial sehingga mereka sering fokus pada peluang yang tidak menjanjikan dan lupa menindaklanjuti prospek potensial tinggi. Solusinya: Produsen harus benar-benar memahami prospek penjualan mereka. Untuk memahami itu, mereka perlu menggali lebih dalam informasi mereka. Produsen harus memiliki sistem yang memudahkan mereka untuk menyimpan, mengelola, dan melacak informasi prospek.
Sistem CRM dapat membantu produsen untuk lebih memahami prospek penjualannya melalui database pelanggan yang terpusat, sehingga memudahkan mereka untuk mengidentifikasi prospek yang memenuhi syarat sehingga dapat fokus pada peluang terbaik, mengetahui status prospek penjualan secara real time tanpa harus bertanya kepada bagian penjualan. tim, serta mendistribusikan prospek ke tenaga penjualan yang tepat.